Dividers
Dividers

Senin, 08 Oktober 2012

BAB 1 PENDAHULUAN DAN ETIKA SEBAGAI TINJAUAN


TUGAS SOFTSKILL
ETIKA PROFESI AKUNTANSI
 BAB  I & II

DISUSUN OLEH :
NAMA           :  YULIANTI
KELAS           :  4EB06
NPM              :  23209648
DOSEN MK  :  SURYANDARI SEDYO UTAMI, SE., MM 


 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012


 BAB 1 PENDAHULUAN DAN ETIKA SEBAGAI TINJAUAN...............................      3
1.        Pengertian Etika.......................................................................................................      3
2.        Prinsip-prinsip Etika.................................................................................................      4
3.        Basis Teori Etika.......................................................................................................      5
4.        Egoisme.....................................................................................................................      6
5.        Sumber Bab I.............................................................................................................      7


BAB 1
PENDAHULUAN DAN ETIKA SEBAGAI TINJAUAN

1.      PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Ada juga yang mengartikan etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Seseorang akan dikatakan memiliki etika yang baik apabila seseorang melakukan sesuatu yang sesuai dengan adat atau norma yang berlaku pada tempat dimana seseorang tersebut berada. Contohnya, ia tidak berbicara sembarangan pada suatu forum musyawarah daerah yang sedang melakukan rapat. Hal tersebut bisa dikatakan ia beretika baik.
Sedangkan untuk dikatakan buruk etikanya apabila seseorang melanggar suatu adat atau norma yang berlaku pada tempat dimana seseorang itu berada. Contohnya, apabila ia merokok atau membuang sampah tidak pada tempatnya sedangkan peraturan tersebut berlaku ditempat ia berada pada saat itu. Maka tindakan ini bisa dikatakan tidak beretika.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Penjelasan menurut para ahli semoga bisa menambah wawasan anda tentang etika. Definisi etika menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a.       Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
b.      Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c.       Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika menurut para ahli, tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani Ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli diatas.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2.      PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Prinsip- prinsip perilaku professional tidak secara khusus dirumuskan oleh ikatan akuntan Indonesia tapi dianggap menjiwai kode perilaku akuntan Indonesia. Adapun prinsip- prisip etika yang merupakan landasan perilaku etika professional, menurut Arens dan Lobbecke (1996 : 81) adalah :
1.      Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional dan pertimbangan   moral dalam semua aktifitas mereka.
2.      Kepentingan Masyarakat : Akuntan harus menerima kewajiban-kewajiban melakukan tindakan yang  mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada professional. Integritas : Untuk mempertahankan dan menperluas kepercayaan masyarakat, akuntan harus melaksanakan semua tanggung jawab professional dan integritas.
3.      Objektivitas dan indepedensi : Akuntan harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam melakukan tanggung jawab profesioanal. Akuntan yang berpraktek sebagai akuntan public harusbersikap independen dalam kenyataan dan penampilan padawaktu melaksanakan audit dan jasa astestasi lainnya.
4.      Keseksamaan  : Akuntan harus mematuhi standar teknis dan etika profesi, berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu jasa, dan melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik.

3.      BASIS TEORI ETIKA
a.       Etika Teleologi dari kata Yunani,  telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi  yaitu:
1)      Egoisme Etis dan
2)      Utilitarianisme

b.      Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

c.       Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

d.      Teori Keutamaan (Virtue) memandang  sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a)            Kebijaksanaan
b)            Keadilan
c)            Suka bekerja keras
d)            Hidup yang baik

4.      EGOISM
Fokus teori = One should always act in one’s own best interest
Self-interest berbeda dengan selfishness.
a.       Memenuhi kepentingan pribadi (self-interest) merupakan sesuatu yang baik.
b.      Cenderung menghasilkan “selfishness”, ketika pemenuhan kepentingan pribadi merugikan pihak lain.

Selfishness:
Anis Chariri Etika Bisnis dan Profesi 12
Ä  “always do that which is in your own interest
Ä  Selfish behaviour = unethical behavior

Egoism tidak cocok dengan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial. Egoism tidak mampu memecahkan masalah ketika perselisihan muncul. Terdapat “anomali aneh” dalam egoism (tidak dapat dipublikasikan, diajarkan, dibicarakan dengan terbuka).

Didasarkan pada “distorted egocentric view of Anis Chariri Etika Bisnis dan Profesi 13 p g f the universe”
Ä  “Keakuan” dipandang sbg pusat perhatian
Ä  Problem = dunia dihuni oleh berbagi individu, tidak sekedar “aku”

Sumber Bab I:
  1. http://fikaamalia.wordpress.com/2012/09/27/bab-1-pendahuluan-dan-etika-sebagai-tinjauan/
  2.  http://id.wikipidea.org/wiki/Kode_etik_profesi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar