Sumber Resiko
Dalam berinvestasi, investor memiliki tujuan untuk memaksimalkan
returnnya tanpa melupakan faktor risiko investor yang harus dihadapinya.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor
berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Sedangkan risiko
merupakan kemungkinan perbedaan antara return yang akan diterima dengan
return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, maka
semakin besar pula risiko investasi tersebut. Terdapat beberapa sumber
risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi,
diantaranya adalah :
1. Risiko suku bunga ( Interest rate risk)
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara
terbalik, yang berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan
turun. Demikian pula sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga
saham akan meningkat.
2. Risiko pasar (Market risk)
Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara
keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan
ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi
ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik.
3. Risiko inflasi (Inflation risk)
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah
yang telah diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut
sebagai risiko daya beli.
4. Risiko bisnis (Business Risk)
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan
bisnis suatu jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang
bergerak di bidang industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik industri tekstil itu sendiri.
5. Risiko finansial (Financial Risk)
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan
hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan,
maka semakin besar pula risiko yang akan ditanggung.
6. Risiko likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang
diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin
cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas
tersebut. Dan demikian pula sebaliknya.
7. Risiko nilai tukar mata uang (valas) (Exchange rate atau currency risk)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik
dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan
nama currency risk atau exchange rate risk.
8. Risiko negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat
berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang
beroperasi di luar negeri, maka stabilitas ekonomi dan politik negara
bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna menghindari risiko
negara yang terlalu tinggi.
Selain risiko di atas tersebut, dalam manajemen investasi dikenal
pembagian risiko dalam dua jenis, yaitu risiko sistematis dan risiko
unsistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan
perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Sedangkan risiko
unsistematis merupakan risiko yang tidak berkaitan dengan perubahan
pasar secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar